Yeah Mahasiswa, . . .
Suatu kebahagiaan yang tiada tara saat ada waktu untuk pulang kampung, mengapa tidak mahasiswa yang notabene mahluk super sibuk dengan segala aktifitasnya seperti mendapatkan remisi hukuman untuk berkesempatan pulang ke kampung halaman. Dengan alasan, faktor rindu ketemu ortu atau sekedar menenangkan diri. Tentunya, kebahagiaan tersebut berlaku untuk mahasiswa yang berstatus an activist,, seorang aktivis yang memiliki peran yang tidak hanya di dalam kampus melainkan juga di luar kampus (masyarakat) dan tentunya memiliki tanggung jawab yang besar atas apa yang dipegangnya/ di amanahkannya. Mau jarang pulang gimana coba, toh kesibukannya seabrek. Apalagi mahasiswa yang eksis di banyak organisasi semakin saja merajalela ngubek di wilayah kampus dan sekitarnya, dan bisa jadi lupa jalan ke arah kampung halaman.
Berbeda halnya dengan mahasiswa yang berstatus kupu-kupu atau istilah kerennya kuliah lalu pulang, kesempatan pulang kampung terbuka lebar, bahkan tiap hari pun bisa maybe pahit-pahitnya tiap minggulah cek in ke rumah buat ini itu.
Dan memang, mahasiswa itu manusia segala yang dilakukan manusia tentuny ada posnegnya. Percaya atau tidak. Dalam catatan saya, mahasiswa yang pulang kampung melulu itu jarang dirindu ketimbang mahasiswa yang jarang pulang kampung. Ya iyalah !
Selain itu, mahasiswa yang jarang pulang kampung memiliki relasi yang lebih banyak ketimbang mahasiswa yang berstatus kupu-kupu. Ingat mahasiswa yang jarang pulang kampung di sini adalah mahasiswa yang berstatus an activist.
Ingat ! INgat ! INGat ! INGAt ! INGAT !
Mahasiswa yang berguna adalah mahasiswa yang disibukan dengan aktivitas yang bermanfaat untuk dirinya, sesama dan masyarakat pada umumnya. Sebaliknya tafsirkan sendiri.
Pulang kampunglah dengan karya yang terukir, buat bahagia orang tuamu dengan hal baik yang telah kau raih.
Keep spirit !
penulis,

